Jordi Cruyff, penasihat teknik PSSI, baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk menerapkan metode pelatihan ala Barcelona di Timnas Indonesia. Dalam pernyataannya, Cruyff menekankan pentingnya membangun sepak bola Indonesia dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan modern, serta memastikan kualitas pelatih di berbagai kelompok usia. Ia percaya bahwa meski ada perbedaan signifikan antara sepak bola di Eropa dan Asia, fokus pada pengembangan pemain muda adalah kunci untuk kemajuan.
Dalam perkembangan terkini, performa gemilang Sandy Walls yang bermain untuk Yokohama Marinos menjadi sorotan. Setelah berhasil membawa timnya melaju ke perempat final Liga Champions Asia dengan kemenangan 4-1 atas Shanghai Shenhua, Sandy tampil mengesankan dengan menciptakan satu assist dan menunjukkan ketangguhannya di lini pertahanan. Penampilannya yang konsisten membuatnya diprediksi akan mendapat tempat di skuad Garuda meskipun harus bersaing dengan sejumlah pemain berkualitas.
Media Irak juga memberikan prediksi optimis mengenai peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026, dengan menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 80% kemungkinan untuk mencapai tujuan tersebut. Keberadaan pemain-pemain berkualitas yang berkarier di luar negeri menjadi salah satu alasan dibalik keyakinan ini. Indonesia saat ini hanya terpaut satu poin dari Australia yang berada di peringkat kedua grup, dan jika mampu meraih kemenangan dalam dua laga mendatang, peluang lolos secara otomatis semakin terbuka.
Pelatih Eropa lainnya, Paul Munster, juga memberikan dukungan kepada pemain muda Indonesia, termasuk Ernando Ari, yang diharapkan bisa menunjukkan kualitasnya di level internasional. Munster percaya bahwa pengalaman bermain bersama rekan-rekannya di Eropa akan sangat berharga bagi perkembangan karier Ernando. Dengan antusiasme publik yang tinggi terhadap sepak bola, Jordi Cruyff dan para pelatih Eropa lainnya optimis bahwa Timnas Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai kesuksesan di pentas dunia.