Timnas Indonesia kini memasuki period baru di bawah kepemimpinan pelatih Patrick Kluivert, yang dikenal dengan filosofi permainan Complete Soccer. Pergantian pelatih ini terjadi setelah pemecatan Shin Tae-yong, yang selama ini menjadi nahkoda tim Garuda. Kluivert diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam taktik permainan, mengubah formasi dari 3-5-2 menjadi 4-2-3-1. Perubahan ini diharapkan dapat memperkuat lini pertahanan serta meningkatkan daya serang tim.
Marten de Roon akan tetap menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang, didukung oleh pertahanan yang terdiri dari Kevin Diks, Jizes Miss, Kelvin Ofori, dan JJ Milgers. Di lini tengah, duet Evan Dimas dan Tom Excessive akan berperan penting dalam mengalirkan bola dan memutus serangan lawan. Sementara itu, di lini depan, trio Marco Ferdinand, Eliano Renders, dan Ragnar Orat Mangun diharapkan dapat memaksimalkan peluang gol.
Selain itu, beberapa pemain berpotensi kembali memperkuat tim nasional di bawah asuhan Kluivert. Sadil Ramdani, yang sebelumnya tidak dipanggil, dan Elkan Baggott, yang mengalami masalah dengan pelatih sebelumnya, kini memiliki harapan baru untuk tampil kembali. Keberadaan pelatih baru ini diharapkan dapat menarik perhatian pemain diaspora untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
Kabar mengenai Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia bukan hanya menarik perhatian di dalam negeri, tetapi juga di dunia internasional. Media-media asing seperti The Solar dan Soccer Worldwide telah meliput perubahan ini, menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia mulai mendapat sorotan world. Dengan peringkat 127 dunia dan ambisi untuk tampil di Piala Dunia 2026, Kluivert diharapkan dapat membawa Timnas Indonesia meraih prestasi yang lebih baik. Seiring dengan harapan yang tinggi dari publik, semua mata kini tertuju kepada pelatih baru dan skuad Garuda dalam perjalanan mereka ke turnamen mendatang.