Dunia sepak bola Indonesia baru-baru ini dihebohkan oleh insiden aneh yang terjadi dalam pertandingan Liga 1 antara PSM Makassar dan Barito Putra. Dalam laga tersebut, PSM diketahui bermain dengan 12 pemain di lapangan, sebuah kesalahan yang menimbulkan kebingungan dan protes dari tim lawan. Kejadian ini terjadi saat PSM memimpin dengan skor 3-2 dan melakukan pergantian pemain di menit ke-97. Namun, salah satu pemain yang seharusnya keluar, Syahrullah Sinari, belum meninggalkan lapangan saat pertandingan dilanjutkan, sehingga PSM secara ilegal memiliki dua belas pemain di lapangan.
Insiden ini menyoroti masalah serius yang dihadapi Liga 1, yang sudah lama dipertanyakan kualitasnya. Berdasarkan laporan terbaru, Liga 1 Indonesia menempati peringkat ke-28 di Asia dan berada di bawah liga-liga lainnya di ASEAN seperti Thailand dan Vietnam. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun banyak potensi di liga ini, kualitas pemain dan manajemen klub masih jauh dari harapan.
Pelatih Barito Putra, Rahmat Darmawan, mengungkapkan kekecewaannya dan menegaskan bahwa timnya berhak mendapatkan kemenangan jika PSM terbukti bermain dengan pemain yang tidak sah. Barito Putra telah melayangkan surat resmi kepada PSSI menuntut kejelasan atas insiden ini, yang dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap aturan permainan.
Kesalahan semacam ini bukanlah yang pertama kali terjadi dalam dunia sepak bola. Beberapa insiden serupa pernah terjadi di liga-liga luar negeri, namun biasanya langsung ditangani oleh wasit. Namun, di Liga 1, insiden ini tampaknya dibiarkan berlalu tanpa tindakan tegas, yang menambah daftar masalah yang harus dihadapi kompetisi sepak bola Indonesia.
Dengan adanya insiden ini, ada harapan agar pihak berwenang di Liga 1 dapat melakukan evaluasi dan perbaikan untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas liga, agar ke depannya dapat melahirkan pemain-pemain berkualitas yang dapat bersaing di tingkat Asia.