Kiper utama timnas Bahrain, Ebrahim Lutfala, baru-baru ini mengungkapkan pengalamannya setelah pertandingan melawan Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Dalam sebuah wawancara, Lutfala menggambarkan atmosfer di GBK sebagai “neraka” yang sangat menekan. Kemenangan tipis 1-0 Indonesia atas Bahrain telah meningkatkan kepercayaan diri timnas Garuda, terutama menjelang laga krusial melawan China dan Jepang pada bulan Juni mendatang.

Lutfala, yang sebelumnya sempat berperilaku angkuh saat tiba di Jakarta, mengakui bahwa tekanan dari puluhan ribu suporter Indonesia sangat memengaruhi performa timnya. Ia merasa terintimidasi oleh dukungan luar biasa yang diberikan oleh para penonton, menjadikan laga tersebut sangat berbeda dari yang pernah mereka alami sebelumnya. Meski demikian, Lutfala juga memberikan pujian atas sambutan hangat yang diterima dari masyarakat Indonesia, menambahkan bahwa berita negatif di media sosial tidak mencerminkan pengalaman mereka selama berada di Indonesia.

Pelatih Bahrain, Dragan Talik, juga mengakui bahwa grup C di kualifikasi Piala Dunia ini sangat sulit. Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki karakter dan kekuatan yang berbeda, tetapi tetap optimis untuk bersaing memperebutkan posisi di klasemen. Di sisi lain, Justin Hubner, pemain Indonesia, merasa lega bisa membalas perlakuan Bahrain dengan kemenangan ini dan bertekad untuk memberikan performa terbaik di laga-laga selanjutnya.

Dengan kemenangan ini, timnas Indonesia menunjukkan perkembangan pesat dan berhasil membuktikan bahwa mereka mampu bersaing di level Asia. Mentalitas dan ketahanan tim yang solid menjadi kunci keberhasilan mereka, sementara pertandingan melawan Bahrain menjadi momentum penting untuk menggapai impian menuju Piala Dunia. Kini, semua mata tertuju pada dua laga terakhir, di mana hasil maksimal sangat diharapkan untuk menjaga peluang Indonesia.