Presiden JFA Marah dan Malu, 2 Wasit Jepang Blunder di Piala AFF 2024, Minta Maaf ke Indonesia
Kontroversi besar mewarnai Piala AFF 2024 saat Timnas Indonesia mengalami kerugian akibat keputusan wasit asal Jepang yang dinilai merugikan. Dalam pertandingan melawan Laos, wasit Hiroki Kisahara membuat keputusan yang sangat kontroversial ketika menganggap bola yang sudah keluar lapangan masih dalam permainan, yang berujung pada terciptanya gol untuk Laos. Keputusan ini membuat frustrasi para pemain dan pendukung Indonesia, terutama saat pelanggaran keras terhadap Asnawi Mangkualam di kotak penalti juga luput dari perhatian.
Pertandingan berakhir imbang 3-3, mengakibatkan Indonesia kehilangan poin penting dalam upaya mereka melaju ke babak selanjutnya. Nasib buruk berlanjut ketika dalam laga melawan Filipina, wasit Koji Takasaki mengeluarkan kartu merah langsung untuk Muhammad Ferrari, meskipun banyak yang berpendapat bahwa Ferrari seharusnya hanya mendapatkan kartu kuning. Keputusan ini kembali memicu perdebatan di kalangan penggemar.
Kekalahan ini memastikan Indonesia gagal melaju ke semifinal, dan kedua wasit asal Jepang itu pun mendapat kritik tajam dari berbagai pihak, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kancah sepak bola Asia. Banyak suporter di media sosial mengecam keputusan wasit yang dianggap merusak integritas sepak bola. Bahkan, suporter Jepang sendiri turut merasa malu atas kesalahan yang dilakukan oleh wasit.
Menghadapi kontroversi ini, Ketua Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) mengeluarkan permohonan maaf secara resmi kepada PSSI dan masyarakat Indonesia. Dalam konferensi pers, ia menyatakan penyesalan mendalam atas keputusan kontroversial tersebut dan menegaskan bahwa Indonesia adalah sahabat baik Jepang. JFA juga berjanji akan mengevaluasi kinerja wasit untuk memastikan standar peraturan FIFA dipatuhi.
Meski hasil di Piala AFF 2024 tidak memuaskan, dukungan untuk Timnas Indonesia tetap mengalir. Banyak pendukung yang melihat potensi besar dari para pemain muda seperti Marcelino Ferdinan dan Pratama Arhan. Mereka berkomitmen untuk terus mendukung Timnas, menyadari bahwa sepak bola adalah perjalanan panjang. Kontroversi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, menekankan pentingnya kualitas dan integritas wasit dalam menjaga keadilan di dunia sepak bola.